Senin, 18 April 2011


TUGAS MAKALAH
KEANEKARAGAMAN DAN KLASIFIKASI PHANEROGAMAE
KENANGA”
(Cananga odorata)


Oleh :
NAMA : Reza Kurnia A
NIM : K4309067
Semester : IV
Prodi : Pendidikan Biologi

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
2011
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur penulis panjatkan pada Tuhan YME yang mana berkat Rahmat dan Hidayah-Nya lah akhirnya penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “KENANGA”. Makalah ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Keanekaragaman dan Klasifikasi Phanerogamae.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini tidak akan terwujud tanpa adanya bantuan, bimbingan, dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis tidak lupa mengucapkan terimakasih banyak kepada semua pihak yang telah bersedia membantu dalam penyusunan makalah ini. Semoga Allah SWT memberikan balasan yang berlipat ganda atas semua bantuan, dan dukungan yang diberikan.
Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih belum sempurna dan banyak kekurangan. Oleh karena itu penulis mengharap kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.


Surakarta, Maret 2011

Penulis





DAFTAR ISI

Kata pengantar...........................................................................................................................ii
Daftar isi ...................................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
  1. Latar belakang ........................................................................................................4
  2. Rumusan masalah ...................................................................................................4
  3. Tujuan .....................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN
  1. Klasifikasi ...............................................................................................................5
  2. Peran .......................................................................................................................5
BAB III PENUTUP
  1. Kesimpulan .............................................................................................................8
  2. Saran .......................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................................9








BAB I
PENDAHULUAN
  1. Latar Belakang

  1. Rumusan Masalah
  1. Bagaimana klasifikasi dari tanaman kenanga?
  2. Apa saja peran / manfaat kenanga dalam kehidupan masyarakat Indonesia?
  1. Tujuan
  1. Untuk mengetahui klasifikasi dari tanaman kenanga.
  2. Mengetahui berbagai peran tanaman kenanga dalam kehidupan masyarakat Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN

  1. Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Magnoliales
Family : Annonaceae
Genus : Cananga
Spesies : Cananga odorata

  1. Peran
Di Indonesia, banyak acara adat atau perawatan tubuh dengan menggunakan berbagai jenis bunga termasuk bunga Kenanga ini. Misalnya saja untuk acara penikahan, selain bunga melati, bunga kenanga juga turut serta dalam menghias dan menambahkan aroma wangi yang khas di sepanjang acara ataupun menghiasi sebuah ruangan. Untuk perawatan tubuh, bunga ini digunakan sebagai pewangi pada rambut dan seluruh tubuh dengan sari minyak bunganya.
Bunga kenanga dijadikan maskot masyarakat Sumatra Utara. Bunga ini digunakan untuk upacara adat terutama pada upacara pemakaman dan ziarah kubur. Kenanga juga menghasilkan kayu, yang berukuran besar dijadikan peti mati atau perkakas rumah. Kulit kayunya dapat dimanfaatkan sebagai serat untuk tali (di daerah-daerah Indonesia Timur).
Dengan aromanya yang harum, bunga kenanga sering dipakai dalam ritual penikahan, upacara tingkeban, upacara 7 bulanan hamil, dsb. Sedangkan di Keraton kenanga digunakan untuk perawatan tubuh (ngadi salira).
Sebagai mitos, dalam kebudayaan Jawa, kehadiran bunga Kenanga di dalam taman dapat menjadi penangkal ilmu hitam, guna-guna dan sejenisnya untuk melindungi rumah beserta isinya. Ada juga yang mempercayai bawah dengan menanam pohon ini di taman, akan enteng jodoh bagi anggota keluarga yang belum berkeluarga.
Menurut Prof. Hembing Wijayakusuma dalam Ensiklopedia Tumbuhan Berkhasiat Obat Bunga kenanga dapat juga digunakan untuk beberapa pengobatan berikut ini:
  1. Memyembukan penyakit kuning
Caranya masukkan 3 kuntum bunga kenanga ke dalam segelas air panas tutup hingga dingin, diminum 3 x sehari, apabila ditambah minyak kenanga juga baik untuk aromatheraphy. untuk kencantikan minyak kenangan dipakai dalam campuran masker dan lulur.
  1. Demam nifas
Caranya yaitu 5 kuntum bunga kenanga, 5 kuntum bunga turi merah, rimpang kunyit, kencur, temu hitam masing-masing 10 gram, dan 25 gram asam, semuanya ditumbuk halus, tambahkan sedikit garam dan air bersih, lalu digosokkan pada bagian punggung atau sebagai tapal pada perut. Lakukan dua kali sehari.
  1. Encok (rematik)
Caranya dengan 12 kuntum bunga kenanga yang belum mekar, 30 gram daun srikaya, 20 gram daun ketapang, 20 gram jahe, 10 butir merica, dicuci dan ditumbuk halus lalu tambahkan air dan kapur sirih sedikit, diaduk lalu digosokkan pada bagian badan yang sakit. Lakukan hal tersebut selama 2 kali sehari.
  1. Kudis (scabies)
Yaitu dengan 50 gram bunga kenanga dicuci dan ditumbuk halus, tambahkan 20 cc minyak goreng, dipanaskan sebentar, setelah dingin minyaknya dioleskan pada bagian kulit yang sakit.
  1. Digigit serangga
Caranya 2 kuntum bunga kenanga, 1 kuntum bunga mawar, 10 kuntum bunga melati, diremas dengan 1 sendok teh minyak kelapa, kemudian ditempelkan pada luka bekas gigitan.
  1. Sakit kepala
15 gram bunga kenanga dan 15 gram jahe diiris-iris, direbus dengan 400 cc hingga tersisa 200 cc, lalu airnya diminum selagi hangat.
  1. Mengatasi perasaan gelisah
Caranya 15 gram bunga kenanga dan 30 gram kim cim direbus dengan 600 cc air sampai tersisa 300 cc, lalu airnya diminum sedangkan kim cimnya dapat dimakan.
  1. Malaria
Yaitu dengan cara 3 kuntum bunga kenanga yang kering diseduh dengan 200 cc air mendidih lalu tutup rapat, setelah agak dingin disaring lalu diminum. Lakukan secara teratur.
  1. Sesak napas (asma)
Yaitu caranya 15-30 gram bunga kenanga direbus dengan 200 cc air hingga tersisa 100 cc, tambahkan 1,5 sendok teh gula pasir, disaring lalu diminum lakukan dua kali sehari, - 15 gram bunga kenanga dan 15 gram kulit semangka kering, direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, setelah dingin disaring lalu airnya diminum.
  1. Radang saluran napas (bronchitis)
Caranya 10-15 gram bunga kenanga dan 10 gram pahap/umbi bunga lili kering direbus dengan 300 cc air hingga tersisa 150 cc, disaring lalu diminum selagi hangat. Lakukan dua kali sehari.
  1. Batuk (tussis)
Caranya dengan 15 gram bunga kenanga, 15 gram kulit jeruk mandarin/keprok kering, dan 10 gram pahap/umbi bunga lili kering direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 250 cc, lalu air diminum selagi hangat. Lakukan secara teratur.
  1. Mencegah dan mengatasi hepatitis
30 gram bunga kenanga, 20 gram temulawak, dan 15 gram bangle direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc. Setelah dingin, disaring lalu airnya diminum.
  1. Mencegah dan mengatasi bau badan
Caranya : 15 gram bunga kenanga dan gula batu secukupnya direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, disaring lalu airnya diminum. Lakukan secara teratur.
  1. Keputihan
Caranya : 30 gram bunga kenanga dan 30 gram kulit delima kering direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, setelah dingin disaring lalu airnya diminum. Lakukan secara teratur 2-3 kali sehari.
  1. Radang saluran kencing
Dengan cara : 20 gram bunga kenanga, 30 gram daun kumis kucing segar, 30 gram sambiloto segar, dan 30 gram daun sendok segar, dicuci dan direbus dengan 1 liter air hingga tersisa 500 cc, lalu airnya diminum untuk dua kali sehari. Lakukan secara teratur.

Minyak ekstrak dari bunga kenanga (essential oil) digunakan dalam pengobatan aroma terapi untuk menenangkan dan merelakskan jiwa terutamanya ketika PMS (pre-menstrual syndrome), dapat juga digunakan untuk melegakan kesakitan atau kekejangan yang berlaku ketika haid dan juga melancarkan haid. Selain itu, juga mampu menurunkan tekanan darah, boleh digunakan untuk mengobati darah tinggi. Boleh juga digunakan untuk mengatasi masalah mati pucuk (impoten) bagi lelaki dan frigid bagi wanita. Minyak ini juga boleh digunakan untuk kegunaan kosmetik seperti mengurangkan garis penuaan, menggalakkan pertumbuhan sel baru, merawat jerawat, mengatasi masalah kulit kasar dan berminyak, menggalakkan pertumbuhan rambut, menghilangkan kelumumur. Boleh juga digunakan untuk menghilangkan tekanan dan insomnia.

Di Philipina, kenanga juga digunakan untuk membuat minyak rambut dan hair tonic. Bahkan dibuat salep yang digosokkan ke seluruh tubuh untuk menangkis serangan penyakit di musim hujan. Setidaknya dapat menangkal gigitan nyamuk dan serangga berbisa termasuk ular.


BAB III
PENUTUP
  1. Kesimpulan
  2. Saran
DAFTAR PUSTAKA

    1. http://galengan.wordpress.com/2008/11/16/kenanga-belanda/

http://zalehahalimi.tripod.com/pokok_bunga_tanjung.htm

http://clubbing.kapanlagi.com/showthread.php?t=15427
http://ms.wikipedia.org/wiki/Pokok_Kenanga
http://www.melur.com/myherba.asp?plant_id=9&cat=
http://keluargamustafa.wordpress.com/2008/07/02/bunga-kenanga-penyembuh-bronkhitis/
http://www.anneahira.com/bunga/kenanga.htm
http://karnodoank.wordpress.com/2010/12/17/bunga-kenanga/
http://www.kebonkembang.com/profil-tanaman-rubrik-33/22.html
http://www.iptek.net.id/ind/pd_tanobat/view.php?id=145
http://kebunrayaenrekang.com/kayu-kenanga-cananga-odorata/.htm

 

Hibiscus tiliaceus

BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Pohon waru atau Hibiscus tiliaceus termasuk tanaman tingkat tinggi yang dekat dengan kehidupan kita sehari-hari, kita biasa menemuinya di pinggir jalan atau tumbuh liar di kebun dan lahan kosong namun seringkali kita tidak mempedulikannya karena pohon tersebut sudah terlalu biasa kita lihat, seakan-akan tidak berguna dan tidak bernilai ekonomis,seringkali kita juga berpikir bahwa pohon waru hanya berfungsi sebagai pohon peneduh saja. Tetapi dibalik itu, pohon waru memiliki berbagai manfaat dan khasiat yang luar biasa untuk menyembuhkan beberapa macam penyakit maupun untuk keperluan sebagai bahan bangunan, tak hanya itu saja, ada mitos juga dibalik pohon waru ini.
Tanaman yang sebenarnya serbaguna ini tidak memerlukan perawatan khusus. Untuk mendapatkan tanaman yang pertumbuhannya sehat dan bagus, media tanam atau lahan yang akan ditanami sebaiknya yang harus subur, gembur dan drainase diatur dengan baik. Dengan perawatan, penyiraman dan pemupukan yang teratur sesuai dengan kondisi dan kebutuhan tanaman pada setiap fase pertumbuhan, tanaman akan tumbuh dengan baik, sehat dan tidak mudah terserang penyakit.

B.Rumusan Masalah
1.Bagaimana klasifikasi dari tanaman waru?
2.Bagaimana deskripsi dari tanaman waru?
3.Apa saja peranan dari tanaman waru bagi manusia?

C.Tujuan
1.Untuk mengetahui klasifikasi dari tanaman waru.
2.Untuk mengetahui deskripsi dari tanaman waru.
3.Mengetahui peranan dari tanaman waru.


BAB II
PEMBAHASAN
A.Klasifikasi
Kingdom    : Plantae
Divisi    : Magnoliophyta
Kelas    : Magnoliopsida
Ordo    : Malvales
Famili    : Malvaceae
Genus    : Hibiscus
Spesies    : Hibiscus tiliaceus

B.Deskripsi
Hibiscus tiliaceus termasuk family Malvaceae. Tanaman ini sering ditanam di pekarangan-pekarangan rumah atau dipinggir-pinggir jalan sebagai tanaman peneduh. Banyak juga yang tumbuh secara liar diantara semak-semak belukar.
Waru termasuk tanaman pohon besar dan tinggi, ketinggiannya dapat mencapai 5 sampai 15 meter. Daunnya tunggal bertangkai helaian daun berbentuk jantung lingkaran lebar atau bulat telur, garis tengah sekitar 19 cm,bertulang daun menjari, sebagian dari tulang daun utama berkelenjar berbentuk celah pada permukaan daun bagian bawah pada pangkal, permukaan daun bagian bawah berambut abu-abu rapat. Daun penumpu berbentuk bulat telur memanjang, panjang 2,5 cm, meninggalkan bekas berbentuk cincin pada cabang.
    Bunganya berwarna kuning, bagian tengahnya berwarna merah coklat. Bunga berdiri sendiri atau 2 sampai 5 dalam tandan. Daun kelopak bunga tambahan lebih dari separuhnya melekat, dan bertaju 8 sampai 11. Kelopak bunga panjangnya 2,5 cm, beraturan, bercangap 5. Daun mahkota bunga berbentuk kipas, berkuku pendek dan lebar, panjang 5 sampai 7 cm, berwarna kuning dengan noda ungu pada pangkalnya, kemudian warna berubah menjadi jingga dan akhirnya berubah warna menjadi kemerah-merahan. Tangkai sari bentuk tabung membungkus tangkai putik, bagian atas tangkai sari dan kepala sari bebas tumbuh ke samping berwarna kuning.
    Buahnya kotak, bentuk bulat telur, terbagi menjadi 5 ruang, tiap ruang dibagi lagi menjadi dua bagian oleh sekat semu; bakal biji pada setiap buah berjumlah banyak. Buah berbentuk telur, berparuh pendek, panjang 3cm,berruang 5 tidak sempurna, membuka dengan 5 katup.
    Waru banyak terdapat di Indonesia, di pantai yang tidak berawa, ditanah datar, dan di pegunungan hingga ketinggian 1700 meter di atas permukaan laut. Banyak ditanam di pinggir jalan dan di sudut pekarangan sebagai tanda batas pagar. Pada tanah yang baik, tumbuhan itu batangnya lurus dan daunnya kecil. Pada tanah yang kurang subur, batangnya bengkok dan daunnya lebih lebar.
Kemampuan bertahannya tinggi karena toleran terhadap kondisi masin dan kering, juga terhadap kondisi tergenang. Tumbuhan ini tumbuh baik di daerah panas dengan curah hujan 800 sampai 2.000 mm. Waru biasa ditemui di pesisir pantai yang berpasir, hutan bakau, dan juga di wilayah riparian.
Hibiscus tiliaceus tumbuh alami di pantai-pantai Asia Tenggara, Oceania dan Australia utara dan timur. Diintroduksi ke Australia barat daya, Afrika bagian selatan, serta Hawaii; di mana menjadi liar di sana.

C.Peranan
Hibiscus tiliaceus atau pohon waru mempunyai beberapa manfaat antara lain, Kayu terasnya agak ringan, cukup padat, berstruktur cukup halus, dan tak begitu keras; kelabu kebiruan, semu ungu atau coklat keunguan, atau kehijau-hijauan. Liat dan awet bertahan dalam tanah, kayu waru ini biasa digunakan sebagai bahan bangunan atau perahu, roda pedati, gagang perkakas, ukiran, serta kayu bakar. Dari kulit batangnya, setelah direndam dan dipukul-pukul, dapat diperoleh serat yang disebut lulup waru. Serat ini sangat baik untuk dijadikan tali. Ini adalah peranan pohon waru sebagai bahan bangunan dan bahan piranti bagi manusia.
Bunga waru dapat dijadikan jam biologi. Bunganya mekar di pagi hari dengan mahkota berwarna kuning. Di siang hari warnanya berubah jingga dan sore hari menjadi merah, sebelum akhirnya gugur. Ini adalah peranan pohon waru sebagai pertanda waktu alami.
Daunnya juga digunakan sebagai pembungkus ikan segar oleh pedagang di pasar dan pedagang ikan keliling.
Legenda masyarakat penghuni Pulau Jawa menyatakan, kuntilanak menyukai pohon waru yang tumbuh miring (waru doyong) sebagai tempat bersemayamnya.
Dalam pengobatan tradisional, akar waru digunakan sebagai pendingin bagi sakit demam, daun waru membantu pertumbuhan rambut, sebagai obat batuk, obat diare berdarah/berlendir, amandel. Bunga digunakan untuk obat trakhoma dan masuk angin. Kandungan kimia daun dan akar waru adalah saponin dan flavonoid. Disamping itu, daun waru juga paling sedikit mengandung lima senyawa fenol, sedang akar waru mengandung tanin.
Daunnya dapat dijadikan pakan ternak, atau yang muda, dapat pula dijadikan sayuran. Daun yang diremas dan dilayukan digunakan untuk mempercepat pematangan bisul. Daun muda yang diremas digunakan sebagai bahan penyubur rambut. Daun muda yang direbus dengan gula batu dimanfaatkan untuk melarutkan (mengencerkan) dahak pada sakit batuk yang agak berat. Kuncup daunnya digunakan untuk mengobati berak darah dan berlendir pada anak-anak.
Pohon waru dapat mengisolasi beberapa senyawa dari kulit batang waru, yaitu : skopoletin baru (hibiscusin), amida baru (hibiscusamide),  bersama 11 senyawa yang telah dikenall yaitu asam fanilat, P-hydroxybenzoic acid, syringic acid, P-hidroxybenzaldehyde, scopoletin, N-trans-feruloytyramine, N-cis-feruloytyramine, campuran beta-sitosterol dan stigmasterol, campuran sitostenone dan stigmasta-4,22-dien-3-one. Dari uji sitotoksik senyawa-senyawa tersebut, terdapat tiga senyawa yang mempunyai aktivitas antikanker sangat baik terhadap sel P-388 dan  atau sel HT-29 secara in vitro dengan nilai IC 50 < 4 < µg/ml. Ini adalah peranan pohon waru sebagai anti kanker.
Berikut juga akan dijelaskan bagaimana cara pemakaian dan pengolahan bagian-bagian dari pohon waru untuk dijadikan obat menurut Hembing Wijaya Kusuma,
CARA PEMAKAIAN
Untuk obat yang diminum, gunakan daun segar sebanyak 50-100 g atau 15-30 g bunga. Rebus dan air rebusannya diminum.

Untuk pemakaian luar, giling daun waru segar secukupnya sampai halus. Turapkan ramuan ini pada kelainan kulit, seperti bisul atau gosokkan pada kulit kepala untuk mencegah kerontokan rambut dan sebagai penyubur rambut.
CONTOH PEMAKAIAN:
1.   TB Paru
1) Potong-potong 1 genggam daun waru segar, lalu cuci seperlunya. Tambahkan 3 gelas minum air bersih, lalu rebus sampai airnya tersisa sekitar 3/4-nya. Setelah dingin, saring dan tambahkan air gula ke dalam air saringannya, lalu minum, sehari 3 kali, masing-masing 3/4 gelas minum.
2) Sediakan daun waru, pegagan (Centella asiatica L.), dan daun legundi (Vitex trifolia L.) (masing-masing 1/2 genggam), 1/2 jari bidara upas (Merremia mammosa Lour.), 1 jari rimpang kencur (Kaempferia galanga L.), dan 3 jari gula enau. Cuci semua bahan-bahan tersebut, lalu potong-potong seperlunya. Masukkan ke dalam periuk tanah atau panci email. Masukkan 3 gelas minum air bersih, lalu rebus sampai airnya tersisa 3/4nya. Setelah dingin, saring dan air saringannya siap untuk diminum, sehari 3 kali, masing-masing 3/4 gelas.
2.   Batuk
Cuci 10 lembar daun waru segar, lalu potong-potong seperlunya. Tambahkan 3 gelas minum air bersih, lalu rebus sampai airnya tersisa 3/4 bagian. Setelah dingin saring dan air saringannya diminum, sehari 3 kali, masing-masing 1/3 bagian. Sebelum diminum, tambahkan madu secukupnya.
3.   Batuk berdahak
Cuci 10 lembar daun waru yang masih muda sampai bersih, lalu tambahkan gula batu seukuran telur burung merpati. Tambahkan 3 gelas air bersih, lalu rebus sampai airnya tersisa 3/4 bagian. Setelah dingin, saring dan air saringannya diminum, sehari 3 kali minum, masing-masing 1/3 bagian.
4.Radang amandel
Cuci 1 genggam daun waru segar, lalu rebus dalam 2 gelas air bersih sampai air rebusannya tersisa 1 1/2 gelas. Setelah dingin, saring dan air saringannya digunakan untuk berkumur (gargle), terus diminum, sehari 3-4 kali, setiap kali cukup seteguk.
5.Radang usus
Makan daun waru muda yang masih kuncup sebagai lalap.
6.Berak darah dan lendir pada anak
Cuci 7 lembar daun waru muda (yang masih kuncup) sampai bersih. Tambahkan 1/2 cangkir air sambil diremas-remas sampai airnya mengental seperti selai. Tambahkan gula aren sebesar kacang tanah sambil diaduk sampai larut. Peras dan saring menggunakan sepotong kain halus. Minum air saringan sekaligus.
7.Muntah darah
Cuci 10 lembar daun waru segar sampai bersih, lalu giling halus. Tambahkan 1 cangkir air minum sambil diremas-remas. Selanjutnya, saring dan tambahkan air gula secukupnya ke dalam air saringannya, lalu minum sekaligus.
8.Rambut rontok
Cuci 301embar daun waru segar dan 20 daun randu segar ( Ceiba pentandra Gaertn.), lalu giling sampai halus. Tambahkan 2 sendok makan minyak jarak dan air perasan 1 buah jeruk nipis, sambil diaduk sampai rata. Saring ramuan tersebut menggunakan sepotong kain sambil diperas. Gunakan air perasannya untuk menggosok kulit kepala sambil dipijat ringan. Lakukan sore hari setelah mandi, lalu bungkus rambut dengan handuk atau sepotong kain. Selanjutnya, cuci rambut keesokan harinya. Lakukan 3 kali seminggu.
9.Penyubur rambut
Cuci 15 lembar daun waru muda, lalu remas-remas dalam 1 gelas air bersih sampai airnya seperti selai. Selanjutnya, peras dan saring menggunakan sepotong kain. Embunkan cairan yang terkumpul selama semalam. Keesokan paginya, gunakan cairan tersebut untuk membasahi rambut dan kulit kepala. Alhasil, kepala menjadi sejuk dan rambut akan tumbuh lebih subur.
Itu semua adalah peranan pohon waru sebagai obat atau khasiat pohon waru sebagai obat.
Betapa banyak kegunaan dari pohon waru bagi manusia jika ditelusuri secara lebih mendalam. Maka dari itu, selayaknyalah umat manusia memanfaatkan pohon waru (Hibiscus tiliaceus) secara bijaksana sehingga manusia memperoleh banyak manfaat dari pohon peneduh ini.

BAB III
PENUTUP
1.Kesimpulan
1)Klasifikasi dari Hibiscus tiliaceus adalah sebagai berikut:
Kingdom    : Plantae
Divisi        : Magnoliophyta
Kelas        : Magnoliopsida
Ordo        : Malvales
Famili        : Malvaceae
Genus        : Hibiscus
Spesies    : Hibiscus tiliaceus
2)Deskripsi dari Hibiscus tiliaceus adalah sebagai berikut:
Pohon ini cepat tumbuh sampai tinggi 5-15 meter, garis tengah batang 40-50 cm; bercabang dan berwarna coklat.
Daun merupakan daun tunggal, berangkai, berbentuk jantung, lingkaran lebar/bulat telur, tidak berlekuk dengan diameter kurang dari 19 cm. Daun menjari, sebagian dari tulang daun utama dengan kelenjar berbentuk celah pada sisi bawah dan sisi pangkal. Sisi bawah daun berambut abu-abu rapat. Daun penumpu bulat telur memanjang, panjang 2.5 cm, meninggalkan tanda bekas berbentuk cincin.
Bunga waru merupakan bunga tunggal, bertaju 8-11. Panjang kelopak 2.5 cm beraturan bercangap 5. Daun mahkota berbentuk kipas, panjang 5-7 cm, berwarna kuning dengan noda ungu pada pangkal, bagian dalam oranye dan akhirnya berubah menjadi kemerah-merahan. Tabung benang sari keseluruhan ditempati oleh kepala sari kuning. Bakal buah beruang 5, tiap rumah dibagi dua oleh sekat semu, dengan banyak bakal biji. Buah berbentuk telur berparuh pendek, panjang 3 cm, beruang 5 tidak sempurna, membuka dengan 5 katup.
3)Hibiscus tiliaceus mempunyai peranan yaitu sebagai bahan bangunan, bahan piranti bagi manusia, sebagai jam biologi, sebagai bahan ramuan obat dan pohon waru mempunyai mitos tersendiri di masyarakat Pulau Jawa (waru doyong).

2.Saran
Dalam makalah ini, penulis menyarankan untuk memaksimalkan khasiat dari pohon waru atau Hibiscus tiliaceus bagi manusia dengan cara melakukan penelitian yang lebih mendalam terhadap spesies ini karena spesies ini memiliki potensi yang besar dan positif  bagi manusia. Besar kemungkinan manfaat yang penulis paparkan tersebut masih terbatas.


Daftar Pustaka
Suryowinoto, Sutarni M.1997.Flora Eksotika,Tanaman Peneduh.Yogyakarta:Kanisius
http://CCRCFarmasiUGM.wordpress.com/2009/02/waru.html
http://pecintasejati.blogspot.com/2007/11/tumbuhan-berkhasiat.html
http://www.iptek.net.id/ind/pd_tanobat/waru.html
http://ms.wikipedia.org/wiki/Waru.html

Ketrampilan Proses Sains


BAB I
PENDAHULUAN

    1. Latar Belakang Masalah
Guru tidak mungkin dapat mengajarkan semua konten dalam ilmu pengetahuan. Siswa dalam keterbatasannya pun tidak mungkin dapat mengetahui semua fakta-fakta yang telah ditemukan oleh para ilmuwan. Sehingga hal paling rasional yang dapat dilakukan adalah siswa harus memahami metodologi kerja sains dan memiliki keterampilan dalam kerja ilmiah atau keterampilan proses sains. Dengan hal itu, siswa memiliki kompetensi untuk dapat mengembangkan sendiri pengetahuannya. Pada suatu saat, siswa mungkin saja dapat memberi kontribusi dalam perkembangan ilmu pengetahuan.
Keterampilan proses sains dapat dikatakan sebagai kompetensi yang bersifat generik. Keterampilan proses sains memiliki peran yang sangat penting dalam proses pembentukan ilmu pengetahuan.  Dalam hal ini, kemampuan keterampilan proses sains dapat mempengaruhi perkembangan pengetahuan siswa. Membiasakan siswa belajar melalui proses kerja ilmiah, selain dapat melatih detail keterampilan ilmiah dan kerja sistematis, dapat pula membentuk pola berpikir siswa secara ilmiah. Dengan demikian, pengembangan keterampilan proses sains dapat berimplikasi pada pengembangan kemampuan berpikir siswa (high order of thinking).
Konteks pembelajaran sains pun harus dirancang sebagaimana desain tiga dimensi sains yaitu konten/produk pengetahuan, proses ilmiah dan sikap ilmiah. Dalam hal ini, pembelajaran sains diharuskan mengintegrasikan antara pembelajaran keterampilan kerja ilmiah sebagai proses penemuan dan pembentukan pengetahuan, pembelajaran konsep dasar pengetahuan sains sebagai konten/produk sains, dan pembelajaran sikap ilmiah. Oleh karena pembentukan pengetahuan sains diawali dari proses yang ilmiah, maka pembelajaran sains pun harus diletakkan dan ditekankan lebih awal pada kemampuan keterampilan proses sains siswa. Dengan demikian, perkembangan kemampuan keterampilan proses siswa memiliki peran yang sama penting dan terintegrasi dengan penguasaan pengetahuan sains dan sikap ilmiah.
Pengajaran dan pengukuran keterampilan proses dapat dilakukan pada seluruh tingkatan kelas. Perbedaan materi dan tingkat kerumitan, metode dan sistem pengukuran dapat disesuaikan sesuai dengan tingkat perkembangan siswa. Kemampuan siswa menggunakan proses sains akan berkembang seiring dengan berkembangnya pengalaman belajar dan tingkatan kelas atau tingkat kognitif siswa secara biopsikologis. Penilaian terhadap kemampuan keterampilan proses sains, dapat memberikan infromasi data status pencapaian keterampilan siswa. Hasil tersebut, dijadikan sebagai acuan dalam pengembangan keterampilan proses selanjutnya serta instrument refleksi terhadap perencanaan dan proses pembelajaran. Dengan demikian, pentingnya keterampilan proses sains merupakan dasar dalam pembentukan pengetahuan sains bagi siswa dan akan digunakan siswa dalam setiap sisi kehidupannya di masa depan.

    1. Rumusan Masalah
  1. Apakah yang dimaksud pendekatan keterampilan proses sains dan pengalaman belajar siswa?
  2. Apakah tujuan dari pendekatan keterampilan proses sains?
  3. Apakah manfaat dari pendekatan keterampilan proses sains?
  4. Apa saja jenis – jenis ketrampilan proses sains dan karakteristiknya?
  5. Bagaimana peranan guru biologi dalam pengembangan keterampilan proses sains?
  6. Bagaimanakah hubungan pendekatan keterampilan proses sains dengan pengalaman belajar siswa?

    1. Tujuan Penulisan
  1. Mengetahui apa yang dimaksud pendekatan keterampilan proses sains dan pengalaman belajar siswa
  2. Mengetahui tujuan dari pendekatan keterampilan proses sains
  3. Mengetahui manfaat dari pendekatan keterampilan proses sains
  4. Mengetahui jenis – jenis ketrampilan proses sains dan karakteristiknya
  5. Mengetahui peranan guru biologi dalam pengembangan keterampilan proses sains
  6. Mengetahui hubungan pendekatan keterampilan proses sains dengan pengalaman belajar siswa
BAB II
PEMBAHASAN

  1. Pengertian Keterampilan Proses Sains
Menurut Herlen (Indrawati, 1999:3) keterampilan proses ( prosess-skill ) sebagai proses kognitif termasuk didalamnya juga interaksi dengan isinya (content). Lebih lanjut Indrawati (1999:3) mengemukakan bahwa.
"Keterampilan Proses merupakan keseluruhan keterampilan ilmiah yang terarah (baik kognitif maupun psikomotor) yang dapat digunakan untuk menemukan suatu konsep atau prinsip atau teori , untuk mengembangkan konsep yang telah ada sebelumnya, ataupun untuk melakukan penyangkalan terhadap suatu penemuan (falsifikasi)".
Jadi Keterampilan Proses Sains (KPS) adalah kemampuan siswa untuk menerapkan metode ilmiah dalam memahami, mengembangkan dan menemukan ilmu pengetahuan. KPS sangat penting bagi setiap siswa sebagai bekal untuk menggunakan metode ilmiah dalam mengembangkan sains serta diharapkan memperoleh pengetahuan baru/ mengembangkan pengetahuan yang telah dimiliki (Dahar, 1985:11).
Keterampilan proses melibatkan keterampilan-keterampilan kognitif/ intelektual, manual dan sosial. keterampilan intelektual dan kognitif terlibat karena dengan melibatkan keterampilan proses siswa menggunakan pikirannya. Keterampilan manual jelas terlibat dalam keterampilan proses karena mungkin mereka melibatkan penggunaan alat dan bahan, pengukuran, penyusun atau prakitan alat. Dengan keterampilan proses dimaksudkan bahwa mereka berinteraksi dengan sesamanya dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar, misalnya mendiskusikan hasil pengamatan.
Dalam beberapa pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa KPS merupakan aspek-aspek kegiatan intelektual yang biasa dilakukan oleh saintis dalam menyelesaikan masalah dan menentukan produk-produk sains. KPS merupakan pendekatan pembelajaran yang berorientasi kepada proses IPA. Juga KPS merupakan penjabaran dari metode ilmiah. Serta keterampilan proses mencakup keterampilan berpikir/ keterampilan intelektual yang dapat dipelajari dan dikembangkan oleh siswa melalui proses belajar mengajar dikelas, yang dapat digunakan untuk memperoleh pengetahuan tentang produk IPA.
Keterampilan proses perlu dikembangkan untuk menanamkan sikap ilmiah pada siswa. Semiawan (1992:14-15) berpendapat bahwa terdapat empat alasan mengapa pendekatan keterampilan proses sains diterapkan dalam proses belajar mengajar sehari-hari, yaitu :
  1. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi berlangsung semakin cepat sehingga tidak mungkin lagi guru mengajarkan semua konsep dan fakta pada siswa,
  2. adanya kecenderungan bahwa siswa lebih memahami konsep-konsep yang rumit dan abstrak jika disertai dengan contoh yang konkret,
  3. Penemuan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tidak bersifat mutlak 100 %, tapi bersifat relatif,
  4. Dalam proses belajar mengajar, pengembangan konsep tidak terlepas dari pengembangan sikap dan nilai dalam diri anak didik.
Selain itu juga, hasil telaah ahli pendidikan IPA menunjukan bahwa perolehan dan pengembangan suatu gagasan tidak dapat berlangsung dari luar anak seperti ceramah guru atau dari paksaan dan tekanan orang tua. Akan tetapi, hanya dapat terjadi dari dalam anak sendiri , yaitu dari pikiran anak. Fungsi guru selama pembelajaran hanya berperan sebagai fasilitator (pemberi kemudahan belajar). Anak sendirilah yang harus membangun gagasan/pengetahuan . Untuk keperluan ini, mungkin saja mereka harus menafsirkan kembali informasi, menyusun kesimpulan baru, atau menguji beberapa gagasan alternatif. Dengan kata lain, senantiasa aktif menggunakan dan menerapkan keterampilan proses sepanjang hayatnya, terutama untuk dimanfaatkaan selama pengembaraannya untuk mengeksplorasi alam sekitar.
Akan tetapi terdapat beberapa hal yang mempengaruhi keterampilan proses sains yang dituntut untuk dimiliki siswa. Hal-hal yang berpengaruh terhadap keterampilan proses sains, diantaranya yaitu perbedaan kemampuan siswa secara genetik, kualitas guru serta perbedaan strategi guru dalam mengajar. Adapun mengenai KPS dan indikatornya menurut Indrawati (1999) adalah sebagai berikut:

KPS 
Indikator
Melakukan pengamatan (observasi) 
  1. Mengidentifikasi ciri-ciri suatu benda
  2. Mengidentifikasi persamaan dan perbedaan yang nyata pada objek atau peristiwa
  3. Membaca alat ukur
  4. Mencocokan gambar dengan uraian tulisn / benda

Menafsirkan pengamatan (interpretasi) 
Mengidentifikasi fakta-fakta berdasarkan hasil pengamatan
Menafsirkan fakta atau data menjadi suatu penjelasn yang logis
Mengelompokkan (klasifikasi)
  • Mencari perbedaan atau persamaan, mengontraskan ciri-ciri, membandingkan dan mencari dasar penggolongan. 
Meramalkan (prediksi) 
  • Mengajukan perkiraan tentang sesuatu yang belum terjadi berdasarkan suatu kecendrungan/ pola yang sudah ada.
Berkomunikasi
  • Mengutarakan suatu gagasan
  • Menjelaskan penggunaan data hasil penginderaan secara akurat suatu objek atau kejadian
  • Mengubah data dalam bentuk tabel kedalam bentuk lainnya misalnya grafik, peta secara akurat. 
Berhipotesis  
  • Hipotesis merupkan dugn sementara tentang pengaruh variabel amnipulasi terhadp vriabel respon. Hipotesis menyatakan penggambaran yang logis dari suatu hubungan yang dapat diuji melalui eksperimen.
Merencanakan percobaan/ penyelidikan 
  • Menentukan alat dan bahan, menentukan variabel atau peubah yang terlibat dalam suatu percobaan, menentukan variabel terikat dan variabel bebas, menentukan apa yang diamati, di ukur/ ditulis, serta menentukan cara dan langkah kerja termasuk keterampilan merencanakan penelitian.
Menerapkan sub konsep/ prinsip
  • Menggunakan subkonsep yang telah dipelajari dalam situasi baru, menggunakan subkonsep pada pengalaman baru untuk menjalaskan apa yang sedang terjadi.  

  1. Pentingnya Penilaian
Sains dan pembelajaran sains tidak hanya sekedar pengetahuan yang bersifat ilmiah saja, melainkan terdapat dimensi-dimensi ilmiah penting yang menjadi bagian sains. Pertama adalah muatan sains (content dan sains) yang berisi berbagai fakta, konsep, hukum, dan teori-teori. Dimensi inilah yang menjadi obyek kajian ilmiah manusia.
Dimensi kedua sains adalah proses dalam melakukan aktivitas ilmiah dan sikap ilmiah dari aktivis sains. Proses dalam melakukan aktivitas-aktivitas yang terkait dengan sains biasa disebut dengan keterampilan proses sains (science process skills). Keterampilan proses inilah yang digunakan setiap ilmuwan ketika mengerjakan aktivitas-aktivitas sains. Karena sains adalah tentang mengajukan pertanyaan dan mencari jawaban dari pertanyaan yang dia ajukan, maka keterampilan ini dapat juga diterapkan dalam kehidupan kita sehari-hari ketika kita menemukan persoalan-persoalan keseharian dan kita harus mencari jawabannya. Jadi, mengajarkan keterampilan proses sains pada siswa sama artinya dengan mengajarkan keterampilan yang nantinya akan mereka gunakan dalam kehidupan keseharian mereka.
Dimensi ketiga dari sains merupakan dimensi yang terfokus pada karakteristik, sikap dan watak ilmiah . dimensi ini meliputi keingintahuan seseorang dan besarnya daya imajinasi seseorang, juga antusiasme yang tinggi untuk mengajukan pertanyaan dan memecahkan permasalahan. Sikap lain yang juga harus dimiliki seorang ilmuwan adalah sikap menghargai terhadap metode-metode dan nilai-nilai di dalam sains. Metode-metode sains yang dimaksud disini meliputi usaha untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan menggunakan bukti-bukti, kemauan untuk mengakui pentingnya mengecek ulang data yang diperolah dan memahami bahwa pengetahuan ilmiah dan teori-teori berubah sepanjang waktu selama informasi-informasi yang lebih banyak dan lebih baik diperoleh.
Enam buah keterampilan proses dasar :
Keterampilan-keterampilan proses adalah bagian-bagian yang membentuk landasan-landasan metode ilmiah. Keenam keterampilan tersebut adalah :
  1. Pengamatan (observation)
  2. Pengominikasian (communication)
  3. Pengklasifikasian (classfication)
  4. Pengukuran (measurement)
  5. Penyimpulan (inference)
  6. Peramalan (prediction)
Keenam keterampilan diatas terintegrasi ketika seorang ilmuwan merancang dan mengadakan sebuah eksperimen. Enam keterampilan dasar diatas sangat penting dalam kedudukannya sebagai keterampilan mandiri sebagaimana pentingnya ketika berkedudukan sebagai keterampilan terintegrasi.
Pada tingkat atau kelas (grades) yang paling awal, siswa akan menghabiskan banyak waktunya untuk menggunakan keterampilan pengamatan dan pengkomunikasian. Pada tingkat diatasnya, siswa akan mulai menggunakan keterampilan untuk menarik simpulan dan peramalan. Pengklasifikasian dan pengukuran cenderung digunakan oleh siswa pada berbagai tingkatan. Hal ini dikarenakan terdapatnya berbagai cara untuk mengklasifikasi dan karena metode-metode dan system pengukuran harus juga dikenalkan pada anak secara gradual (berangsur-angsur) sepanjang waktu siswa berinteraksi dengan sains.

  1. Hubungan KPS dan pengalaman belajara
Pendekatan keterampilan proses dapat diartikan sebagai wawasan atau anutan pengembangan keterampilan–keterampilan intelektual, sosial dan fisik yang bersumber dari kemampuan-kemampuan mendasar yang prinsipnya telah ada dalam diri siswa. Pendekatan keterampilan proses pada pembelajaran sains lebih menekankan pembentukan keterampilan untuk memperoleh pengetahuan dan mengkomunikaskan hasilnya. Mukminan (2003:2) menyatakan bahwa pendekatan yang sekarang dikenal dengan keterampilan proses dan cara belajar siswa aktif (CBSA) masih belum banyak terwujud, serta pembelajaran kurang memperhatikan ketuntasan belajar secara individual.
Pendekatan keterampilan proses dimaksudkan untuk mengembangkan kemampuan-kemampuan yang dimiliki oleh individu siswa. Dimyati dan Mudjiono (2002:138) memuat ulasan pendekatan keterampilan proses yang diambil dari pendapat Funk (1985) sebagai berikut: (1) Pendekatan keterampilan proses dapat mengembangkan hakikat ilmu pengetahuan siswa. Siswa terdorong untuk memperoleh ilmu pengetahuan dengan baik karena lebih memahami fakta dan konsep ilmu pengetahuan; (2) Pembelajaran melalui keterampilan proses akan memberikan kesempatan kepada siswa untuk bekerja dengan ilmu pengetahuan, tidak hanya menceritakan, dan atau mendengarkan sejarah ilmu pengetahuan; (3) Keterampilan proses dapat digunakan oleh siswa untuk belajar proses dan sekaligus produk ilmu pengetahuan. Pendekatan Keterampilan Proses sains memberikan kesempatan kepada siswa untuk secara nyata bertindak sebagai seorang ilmuwan (Dimyati dan Mudjino, 2002:139). Dari uraian di atas dapat diutarakan bahwa dengan penerapan pendekatan keterampilan proses menuntut adanya keterlibatan fisik dan mental-intelektual siswa. Hal ini dapat digunakan untuk melatih dan mengembangkan keterampilan intelektual atau kemampuan berfikir siswa. Selain itu juga mengembangkan sikap-sikap ilmiah dan kemampuan siswa untuk menemukan dan mengembangkan fakta, konsep, dan prinsip ilmu atau pengetahuan.
Selanjutnya dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah-masalah dalam kehidupan sehari-hari secara obyektif dan rasional. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa keterampilan proses sains merupakan kegiatan intelektual yang biasa dilakukan oleh para ilmuwan dalam menyelesaikan masalah dan menghasilkan produk-produk sains. Keterampilan proses dalam pengajaran sains merupakan suatu model atau alternatif pembelajaran sains yang dapat melibatkan siswa dalam tingkah laku dan proses mental, seperti ilmuwan. Sehingga dari semua kegiatan-kegiatan tersebut dapat memberikan pengalaman belajar bagi siswa. Hakikat belajar sains tentu saja tidak cukup sekadar mengingat dan memahami konsep yang ditemukan oleh ilmuwan. Akan tetapi, yang sangat penting adalah pembiasaan perilaku ilmuwan dalam menemukan konsep yang dilakukan melalui percobaan dan penelitian ilmiah.



  1. Jenis – jenis ketrampilan proses sains dan karakteristiknya.
Keterampilan proses terdiri atas sejumlah ketrempilan yang satu sama lain, dan tidak dapat di pisahkan, namun ada penekanan khusus dalam masing – masing ketrampilan proses tersebut .
  1. Melakukan pengamatan (observasi)
Menggunakan indra penglihat , pembau, pendengar , pengecap dan peraba pada waktu mengamati ciri – ciri semut, capung, kupu – kupu yang termasuk serangga merupakan kegiatan yang sangat runtut dalam belajar IPA. Menggunakan fakta yang relevan dan memadai dari hasil pengamatan termasuk proses mengamati.
  1. Menfsirkan pengamatan
Mencatat hasil pengamatan tentang fermentasi secara terpisah antara hasil utama dan hasi sampingan termasuk menfsirkan ateu interpretasi.
  1. Mengelompokkan pengamatan (Klasifikasi)
Penggolongan makhluk hidup di lakukan setelah setelah siswa mengenali ciri – cirinya.
  1. Meramalkan (prediksi)
Ketrampilan meramalkan atau prediksi mencakup ketrampilan mengajukan perkiraan tentang sesuatu yang belum terjadi berdasarkan suatu kecendrungan atau pola yang sudah ada.
  1. Berkomunikasi
Meliputi membaca grafik, tabel atau diagram dari hasil percobaan tentang faktor – faktor yang mempengaruhi pertumbuhan atau pernafasan termasuk berkomunikasi dalam pembelajaran IPA.
  1. Berhipotesis
Hipotesis menyatakan hubungan antara dua variabel atau mengajukan perkiraan penyebab suatu terjadi. Dengan berhipotesis di ungkapkan cara melakukan pemecahan masalah
Mampu menentukan variabel atau perubah yang terlibat dalam